A.
Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari kata ”alima”
(bahasa arab) yang berarti tahu, jadi ilmu maupun
science secara etimologis berarti pengetahuan. Scienceberasal dari kata scio,
scire (bahasa latin yang artinnya tahu). Secara terminologis ilmu dan science punya
pengertian yang sama yaitu pengetahuan. yang punya ciri-ciri: Ralfh Ross dan ernest Van Den Haag menulis bahwa ilmu itu
empirical, rasional, yang umum dan bertimbun bersusun dan ke empatnya
serentak.(endang hal 45). Mohamad hatta menuliskan : tiap-tiap ilmu adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu
golongan masalah yang sama tabit maupun kedudukannya
tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari dalam.
B.
Sifat-Sifat Ilmu
RASIONAL: selalu mengacu pada hukum-hukum logika.
EMPIRIS : kesimpulan yang didapatnya harus dapat
ditundukkan pada verifikasi pancaindra manusia.
SISTEMATIS : fakta yang relevan itu harus disusun
dalam suatu kebulatan yang konsisten.
UMUM : harus dapat dipelajari oleh setiap orang,
tidak bersifat esoteric.
AKUMULATIF : Kebenaran yang diperoleh selalu dapat
dijadikan dasar untuk memperoleh kebenaran yang baru.
C.
Metode Ilmu
Metode Ilmiah
Metodologi => prosedur
-logika-hipotesis-pembuktian
Logika
Hipotesis
D.
Fungsi Ilmu Pengetahuan
Fungsi deskriptif: menggambarkan ,melukiskan dan
memaparkan suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari
Fungsi pengembangan, menemukan hasil ilmu yang baru
Fungsi prediksi, meramalkan kejadian yang besar
kemungkinan terjadi sehingga dapat dicari tindakan percegahannya
Fungsi Kontrol, mengendalikan peristiwa yang tidak
dikehendaki
E.
Persamaan dan Perbedaan Filsafat dan Ilmu
Pengetahuan
1.
Persamaan
Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya
menyelidiki obyek selengkap- lengkapnya sampai ke-akar-akarnya.
Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan
atau koheren yang ada antara kejadian- kejadian yang kita alami dan mencoba
menunjukkan sebab-akibatnya.
Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu
pandangan yang bergandengan
Keduanya mempunyai metode dan system
Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang
kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia [obyektivitas], akan
pengetahuan yang lebih mendasar. 2.
Perbedaan
Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat
universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita], sedangkan obyek
material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya,
ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan
terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin
tertentu.
Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu
bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang
ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat
fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu
bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita.
Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan
yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu
haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu,
nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul
dari nilainnya.
Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih
mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari,
sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu
menguraikan .